06 May 2011

Sehatkan wajah dengan cara alami

Kebanyakan produk kecantikan yang bermanfaat untuk melembabkan dan menyehatkan kulit terbuat dari bahan-bahan yang terdapat di alam. Oleh karena itu, mengapa tidak langsung mengambil dari sumbernya saja jika ingin mendapatkan kulit sehat seperti yang diinginkan?



Berikut ini 10 cara mudah mendapatkan kulit wajah yang sehat dengan bahan alami, seperti yang dikutip dari care2.

02 November 2009

Hati-Hati, Undang-Undang Lalu Lintas 2009

Waspada sebelum dirazia, perhatikan UU terbaru yang menggantikan UU tahun 1992, UU Nomor 22 Tahun 2009. Undang-Undang yang sudah ditandatangani Presiden SBY pada tanggal 22 Juni 2009, memuat antara lain: 



Tidak Memiliki SIM
Menurut Pasal 281, apabila pengendara kendaraan bermotor tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) bisa dikenakan denda paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah). Atau di pidana kurungan paling lama 4 bulan. Jadi, selalu bawa SIM Anda setiap kali Anda mengendarai motormu.


Mengemudi Tidak Konsentrasi
Hati hati juga buat biker yang suka menelpon sambil mengendarai motor bisa kena sanksi pasal 283, menurut pasal ini bagi yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan secara tidak wajar dan melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi oleh suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam mengemudi di Jalan dapat dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 bulan atau denda paling banyak Rp750.000,00 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).


Kelengkapan Motor
Bagi pengendara roda dua di Jalan yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan yang meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, knalpot, dan kedalaman alur ban, mengacu pada Pasal 285 dapat dikenai denda paling banyak Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah) atau pidana kurungan paling lama 1 bulan.


Rambu dan Markah
Jangan abaikan rambu dan markah jalan, karena di Pasal 287 Pengendara motor di Jalan yang melanggar aturan perintah atau larangan yang dinyatakan dengan Rambu Lalu Lintas sebagaimana dapat dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah).


Tidak Bawa STNK
Nah, buat biker yang suka lupa bawa STNK harap waspada, karena menurut Pasal 288, setiap pengendara roda dua di Jalan yang tidak dilengkapi dengan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor atau surat tanda coba Kendaraan Bermotor yang ditetapkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagaimana dapat dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah).


Helm Standard Buat Penumpang dan Pengemudi

Selalu pakai helm SNI saat mengendarai sepeda motor, baik pengemudi maupun penumpang motor. Karena menurut Pasal 291, bagi setiap pengemudi dan penumpang Sepeda Motor yang tidak mengenakan helm standar nasional Indonesia (SNI) dipidana dengan pidana kurungan paling lama sebulan atau denda paling banyak Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).


Menyalakan Lampu Utama Malam atau Siang Hari

Selalu nyalakan lampu utama motor Anda di Jalan pada siang maupun malam hari. Karena menurut Pasal 293, karena jika Anda tidak menyalakan lampu utama pada motor Anda di malam hari, Anda bisa dikenakan dipidana dengan pidana kurungan paling lama sebulan atau denda paling banyak Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). Bila sebelumnya ligh on disiang hari hanya dianjurkan, sekarang diwajibkan. Jika tidak menyalakan lampu utama di siang hari dipidana dengan pidana kurungan paling lama 15 hari atau denda paling banyak Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah).


Belok Kiri Boleh Langsung?

Kalau dulu biker dapat langsung belok kiri meskipun saat itu lampu lalulintas menunjukkan warna merah. Sekarang tidak dibolehkan! Karena menurut UU No. 22 / 2009 Pasal 112, Pengemudi Kendaraan dilarang langsung berbelok kiri, kecuali ditentukan lain oleh Rambu Lalu Lintas atau Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas. Bagi yang melanggar akan ditilang dan dikenakan denda sebesar 250 ribu rupiah.



Sumber : www.roda-dua.com

24 June 2009

Welcome in Rajab...

Assalamu'alaikum tmn2 semua...

Hr ini aku ngliat fesbuk...dan ada status fesbuk slh 1 tmnku …yg isinya “Besok 1 Rajab . . . . . Wuish .... Waktu memang cepat sekali berlalu " Demi Masa Sesungguhnya Manusia Itu Benar Benar Dalam Kerugian Kecuali orang orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati kebenaran dan nasihat menasihati dalam Kesabaran” …hmm…lalu ku coba cek kalender islam….trnyt 1 Rajab itu hr ini…bkn besok brother..hehe, ..tp tak apelah brother...gara2 statusmu diriku jd sadar bhw skrg kita sdh berada di bulan Rajab..

Mmg bnr status tmnku itu...waktu itu sungguh merugi jika kita lalai waktu akan kesibukan duniawi...dan meninggalkan kesempatan utk beramal saleh...apalagi dibulan baik spt ini.. spt Sabda Rasulullah SAW : “Sesungguhnya Rajab adalah bulan ALLAH..” maka byk keistimewaan di bulan ini.

Aku tau mungkin banyak dr tmn2 udah sering banget baca mengenai keistimewaan bulan Rajab.
Ya disini niatku menulis ini jg ingin mengingatkan kembali... InsyaAllah berguna ya ^_^ 

06 June 2009

Ubahlah Kerugianmu menjadi Keuntungan

Ada nasehat yang mengatakan :


Jangan putus asa jika terpeleset dan jatuh ke dalam lubang yang dalam. Setelah keluar dari lubang itu engkau akan lebih kuat. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.

Jangan bersedih jika ada anak panah yang menembus tubuhmu yang dibidikkan oleh orang terdekatmu. Akan ada orang lain yang akan mencabut anak panah itu, mengobati luka dan mengembalikan kehidupan dan senyumanmu.

Jangan terlalu lama berdiri diatas reruntuhan rumah. Apalagi jika kelelawar sudah menjadikan reruntuhan itu sebagai sarangnya. Carilah suara burung yang indah diatas mega bersama sinar pagi yang baru.

Jangan melihat lembaran kertas yang telah kusam dan tulisan buram yang penuh dengan penderitaan dan kegelisahan. Engkau akan menemukan tulisan itu tidak akan abadi dan kertas-kertas itu bukan kertas terakhir untukmu.


Engkau harus membedakan antara orang yang meletakkan tulisanmu di hadapan matanya dan orang yang menitipkan tulisanmu kepada angin. Tulisan bukan sekedar untaian kata-kata indah yang akan menghilang. Dia adalah ungkapan perasaan yang bersemayam disetiap hurufnya dan denyutan impian hati manusia yang membakar setiap penderitaan dengan apinya.

Jangan meniru burung malik al hazin : burung yang aneh karena menyuarakan kicauan yang indah sambil meneteskan air mata. Di dunia ini, tidak ada yang berhak mengambil setetes pun darah anda.


(Aidh al Qarni)


20 May 2009

Sosok itu...

ada sosok seseorang... yg kelihatan tdk terlalu dekat dgnku...tp ia dekat dgn hatiku
sosok itu...pembawaannya cuek..emang begitulah ia..
sosok yg ga byk bicara...pendiem bgt...begitulah ia dikenal...
sosok yg ga suka suasana yg berantakan....walo kdg sk buat berantakan...
sosok yg mengajariku...utk tdk mendahulukan bantuan dr org lain...walo tawaran bantuan itu dtg tanpa diminta...tp ia tetap memintaku utk berusaha sendiri semampuku terlebih dahulu..
sosok itu..sk memendam perasaannya..
sosok yg pekerja keras...
sosok yg bertubuh tinggi besar...uban dan jenggot putih tipisnya..slalu keliatan..
sosok itu...jarang tertawa...tp klo uda iseng nyeletuk...bs bikin org2 tertawa...
sosok yg punya jiwa usil...sk dgn santainya melempar kaos basah keringatnya ke wajah anak2nya....itu khasnya...dan sk geli kalo uda melihatnya spt itu..
sosok itu ...pernah air mata & doanya keluar untuk ku....pdhl aku tau ia jrg skali menangis...but he didn't tell me 'bout that.... I know He love me so much..
sosok itu...aku srg melihat tatapannya...entah knp aku sk skali melihat sorot matanya saat ia berada dlm lamunannya..

dan sosok itu......udah gak bs ku lihat lg sejak 24 April 2009..
kabar kepergiannya bnr2 mengejutkan dan rsnya tubuh ini lemas spt baru terhempas...
disaat aku sgt antusias ingin bertemu dgnnya sebab sudah bbrp hari sblmnya tiba2 aku kangen dgnnya....Dan di tengah malam... disaat aku dgn rasa kangen & suasana hati yg riang berada dlm perjalanan utk menemuinya...dia pergi..

sosok itu...pergi tanpa suara....tanpa pesan....dan belum sempat untukku mengucap maaf sblm dia pergi....blm sempat utkku utk memeluknya dan blg kalo aku kangen....
aku dtg melihatnya...aku tetep ingin meluapkan rasa kangen itu...walo dia hanya diam ...ga ada suara....dan rasa kangen itu terucap dgn air mata...

gak ada lg sosok bertubuh besar yg sering aku lihat saat azan trdgr di pagi hari..berjalan pelan diruang tamu menuju pintu untuk pergi ke kumpulan jemaah subuh...
ruang tamu itu...kosong di kala subuh......didepan pintu itu...aku ga bs melihatnya lg..

senyumnya....usilnya...sikap diamnya....msh ku ingat ..dan yg tak terlupakan...tatapan matanya itu...

sosok itu....aku tau...skrg ia ga butuh diberi uang ato materi apa2....yg ia butuhkan adalah doa..
aku hny bs berdoa...smoga Allah menerima semua amal ibadahmu... mengampuni semua dosamu...dan memberikan tempat terindah buatmu...Amiin ya Allah

sampai skrg....rasa kangen yg ku bawa dan ga sempat ku katakan wkt itu...msh ada....dan aku hny bs minta ke Allah utk menyampaikan rasaku itu padanya..

I will miss U...and Love U... Papa


24 December 2008

Doa Awal dan Akhir Tahun Hijriah

Assalamu'alaikum wr.wb

Ga terasa sebentar lagi sampai di penghujung tahun 1429 H. Tinggal beberapa hari lagi kita memasuki tahun baru Islam. Menurut kalender Indonesia yang ada di dinding ini (WNI yang baik kan?!...halaah) 1 Muharram 1430 tuh jatuh pada tanggal 29 Desember 2008.
Hmm..telah banyak waktu yang terlewati dengan segala macam kisah dan perbuatan kita.
Semoga seluruh amal ibadah kita di tahun 1429 H ini diterima Allah Swt, dan semoga semua dosa kita diampuni Allah Swt. Semoga di tahun depan kita dapat memperbaiki diri dan amal ibadah kita, dan semoga kita bisa menjadi hambaNya yang lebih baik lagi...Amiiin Ya Robbal Alamin.



Berikut ini adalah Doa Akhir Tahun Hijriah. Doa ini hendaknya dibaca sebelum maghrib.


Bismillaahirrahmaanirraahiim.

Wa shollalloohu'alaa sayyididinaa muhammaadin wa'alaa aalihi wa shohbihii wa sallam, Alloohumma maa'amiltu fii hadzihis sanati mimmaa nahaitanii'anhu falam atub minhu wa lam tardhohu wa lam tansahu wa hamiltu 'alayya ba'da qudrotika 'uquubati wa da'autanii ilattaubati minhu ba'da jiroo-atii 'alaa ma'shiyatika fa-innii astaghfiruka faghfirlii bifadhlika wa aa'amiltuhu fiiha mimma tardhoohu wa wa'adtanii 'alaihits tsawaba wa as-aluka. Alloohumma yaa kariimu yaadzal jalaali wal ikroomi antaqobbalahu minnii walaa taqtho' rojaa-i minka yaa kiriimu wa shollalloohu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa shohbihii wa sallam.

Amin yaa rabbal 'alamin

Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami nabi Muhammad SAW,beserta para keluarga dan sahabatnya.
Ya Allah, segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu, sedang kami belum bertaubat,padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya, dan Engkau telah mengajak saya untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat. Karena itu ya Allah, saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu. Segala apa yang telah saya kerjakan, selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, saya mohon kepada-Mu, wahai Dzat YangMaha Pemurah, wahai Dzat Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan,semoga berkenan menerima amal kami dan semoga Engkau tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu, wahai Dzat Yang MahaPemurah. Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas penghulu kami Muhammad,keluarga dan sahabatnya.

Amin yaa rabbal 'alamin


Dan selanjutanya, berikut ini adalah Doa Awal Tahun Hijriah. Do'a awal tahun ini hendaknya di baca setiap tanggal 1 Muharram pada petang hari sehabis shalat magrib.

Bismillaahirohmaanirrohiim.
wa shollalloohu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa shohbihii wa sallam,
Allohumma antal abadiyyul qodiimul awwalu wa 'alaa fadhlikal 'adliimi wujuudikal mu'awwali wahaadza'aamunjadiidun qod aqbala nas-alukal 'ishmata fiihi minasysyaithooni wa auli yaa-ihi wa junuudihi wal 'auni 'alaa haadzihil ammaaroti bissuu-i wal istighooli bimaa yuqorribunii ilaika zulfa yaa dzal jallali wal ikroom. wa shollalloohu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa shohbihii wa sallam.

Amin yaa rabbal 'alamin

Artinya:

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami
Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.
Ya Allah Engkaulah Yang Abadi, Dahulu, lagi Awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu
yang Agung dan Kedermawanan-Mu tempat bergantung. Dan ini tahun baru benar-benar telah datang. Kami memohon kepada-Mu perlindungandalam tahun ini dari (godaan) setan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya. Dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan,agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungankami Nabi Muhammad SAW,beserta para keluarganya dan sahabatnya.

Amin yaa rabbal 'alamin

Semoga doa-doa tersebut bermanfaat ya....Insya Allah :), dan Mohon Maaf jika ada kesalahan ya.

Oia, melalui blog ini juga (yaa, walaupun kecepatan)....Ulfa pengen ngucapin..
Selamat Tahun Baru 1430 Hijriah.
Semoga kita bisa menjadi hamba Allah yang lebih baik lagi ya...Amiin.

Keep istiqomah ya .. ^_^

Wassalamu'alaikum wr.wb


22 November 2008

Sudah benarkah diet kita??

Berat badan??…pheeww…kadang hal itu sering jadi perhatian besar bagi banyak orang, baik itu cowo atau cewe (mostly). Berat badan yang angkanya nambah lumayan banyak dari berat ideal kadang memberikan dampak bagi orang tsb. Perut yang udah mulai ga enak diliat dari segala sudut dan sisi, serta lipatan2 lemak yang nimbun di beberapa anggota tubuh. Pakaianpun udah mulai menjerit klo dipake, seakan2 ia teraniaya (halah segitunya). Ada orang yang menikmati aja “perkembangan” dirinya itu. Tapi ada juga (banyak malah) yang minder kuadarat gara2 itu. Dan akhirnya daily shcedule nambah dgn kegiatan2 perdietan, dan pastinya surplus life cost pun terjadi. Dari beli jamu/pil kurus, susu yang bikin loose your weight, cream2 anti selulit, obat2 diet, sedot lemak atau ikut treatment2 laen yang bisa ngilangin lemak, serta menambah schedule olahraga juga. Yaa syukur2 beneran rutin olahraganya, kadang banyak dari kita cuma dijadwalin doang, tapi ujung2nya jadi schedule “we’ll see” hehe..

Banyak orang yang berhasil dengan dietnya, banyak juga yang gak berhasil2, dan ada juga yang belum berhasil (khusus utk orang yang masih sabar nunggu). Banyak orang rela mencoba berbagai macam metode diet dengan harapan bisa mendapatkan bentuk tubuh yang langsing ideal. Masalahnya, ga semua metode penurunan berat badan yang ditawarkan aman. Bukannya sehat, tubuh justru kekurangan gizi, bahkan bisa2 ginjal menjadi rusak. walaah…malah jadi nambah masalah baru.

Menurut the American Academy of Family Physicians (perhimpunan dokter keluarga di AS), sebaiknya masyarakat menghindari metode diet dengan ciri sebagai berikut:

  1. Menjanjikan penurunan badan dengan cepat, misalnya hilang 3-4 kilogram setiap minggu.
  2. Menjanjikan berat badan berkurang meski tanpa mengurangi makanan berlemak.
  3. Metode diet yang memakai foto "sebelum dan sesudahh" yang memperlihatkan penurunan badan secara dariamatis.
  4. Metode diet yang mencantumkan testimoni dari orang yang sudah mencoba atau orang yang mengaku sebagai "ahli".
  5. Diet yang hanya membatasi pada makanan tertentu, bukannya mendorong untuk melakukan pola makan seimbang yang sehat.
  6. Menganjurkan Anda mengeluarkan banyak uang untuk membeli pil suplemen, seminar atau membeli makanan siap santap dari perusahaan tertentu.
  7. Metode yang mengklaim mampu menyembuhkan atau memperingan berbagai jenis penyakit.


Bagi yang menyukai bentuk tubuh ideal, tentunya harus menjaga pola hidup yang sehat dan seimbang. Namun, hal itu tidaklah mudah untuk diterapkan. Berikut ini ada beberapa kesalahan umum yang sering dihadapi saat berdiet dan tips mengatasinya.

Tidak sarapan
Diet dengan menghindari sarapan pagi akan berdampak buruk bagi kesehatan. Kamu akan merasa lapar saat bekerja dan cenderung untuk mengonsumsi makanan yang tidak sehat bagi tubuh. Bawalah selalu makanan dalam perjalanan, seperti buah, yoghurt atau sereal bebas lemak.


Makanan kegemaran keluarga
Keluarga kita pasti memiliki makanan favorit dan hal tersebut sangat sulit dihindari dalam menu keluarga. Masalahnya hampir semua masakan favorit keluarga adalah makanan yang tinggi lemak dan kalori. Jadi, makanlah menu favorit itu dalam porsi kecil saja dan perbanyak porsi salad atau sayur dalam menu kita. Cobalah untuk mengganti menu favorit keluarga dengan jenis makanan yang rendah lemak.


Social over-eating
Umumnya orang cenderung makan sampai sekitar empat kali sehari saat bepergian. Itu sebabnya, kita membutuhkan beberapa strategi makan ketika sedang bepergian. Carilah menu yang menyajikan masakan rendah kalori, seperti masakan yang dipanggang atau dibakar dan sebaiknya kita bisa selalu mengontrol kalori dalam makanan yang dikonsumsi.


Berharap terlalu banyak
Terlalu berharap berat badan turun dalam waktu singkat adalah kesalahan terbesar yang dihadapi oleh pelaku diet. Jika kamu memang ingin mengurangi berat badan, cobalah untuk menguranginya ga lebih dari setengah pon sampai dua pon seminggu. Banyak orang mengharapkan penurunan berat badan lebih besar lagi dan cenderung mulai menyerah jika harapannya ga segera tercapai. Berpedoman pada ungkapan “pelan tapi pasti” itu lebih tepat.



Menurut oranganisasi kesehatan dunia (WHO), penurunan berat badan yang benar adalah yang dilakukan secara jangka panjang, melakukan perubahan pola makan menjadi lebih sehat, serta mau beraktivitas fisik. Operasi penurunan berat badan hanya dianjurkan pada mereka yang sangat obesitas dan telah gagal dengan cara-cara yang dianjurkan tersebut.

Wassalamu'alaikum wr.wb


(main source: infosehat.com)

20 November 2008

Belum dapat jodoh? atau Kita yang belum dewasa??

Beberapa minggu belakangan ini temen2ku (para ladies) pada sibuk ngomongin dan mikirin jodoh. Mereka bingung kenapa belum dapat jodoh juga (secara umur juga udah melewati 25...oops..udah masuk warning time!! hihi). Keluarga juga pada sibuk mendesak anak2nya yg cantik2 itu untuk segera menikah (including my family also :D ). Mereka bukannya gak mau menikah, mau banget malah, tapi masalahnya mereka belum mendapatkan "the one" nya. Dan ada juga yang udah punya Caleg (alias Calon legal), tapi sang pria tsb belum juga kunjung melamar. Para gentleman nya ada yang punya byk alasan knp belum melamar, mulai dari alasan serius sampe alasan yang ga masuk akal, tapi ada juga yang masih blm punya (atau buat) alasan knp belum melamar ladies nya itu (lho??).


Jodoh adalah problema serius, terutama bagi para muslimah. Kemana pun mereka melangkah, pertanyaan-pertanyaan "kreatif" tiada henti membayangi. Kapan aku menikah? Aku rindu seorang pendamping, namun siapa? Aku iri melihat wanita muda menggendong bayi, kapan giliranku dipanggil ibu? Aku jadi ragu, benarkah aku punya jodoh? Atau jangan-jangan Tuhan berlaku tidak adil? Jodoh serasa ringan diucap, tapi rumit dalam realita.

Kebanyakan orang ketika berbicara soal jodoh selalu bertolak dari sebuah gambaran ideal tentang kehidupan rumah tangga. Otomatis dia lalu berpikir serius tentang kriteria calon idaman. Nah, di sinilah segala sedu-sedan pembicaraan soal jodoh itu berawal.

Pada mulanya, kriteria calon hanya menjadi 'bagian masalah', namun kemudian justru menjadi inti permasalahan itu sendiri. Di sini orang berlomba mengajukan "standardisasi" calon: wajah rupawan, berpendidikan tinggi, wawasan luas, orang tua kaya, profesi mapan, latar belakang keluarga harmonis, dan tentu saja kualitas keshalihan. Ketika ditanya, haruskah seideal itu? Jawabnya ringan, "Apa salahnya? Ikhtiar tidak apa, kan?" Memang, ada juga jawaban lain, "Saya tidak pernah menuntut. Yang penting bagi saya calon yang shalih saja." Sayangnya, jawaban itu diucapkan ketika gurat-gurat keriput mulai menghiasi wajah. Dulu ketika masih fresh, sekadar senyum pun mahal. Tidak ada satu pun dalih, bahwa peluang jodoh lebih cepat didapatkan oleh mereka yang memiliki sifat superior (serba unggul).

Memperhitungkan kriteria calon memang sesuai sunnah, namun kriteria tidak pernah menjadi penentu sulit atau mudahnya orang menikah. Pengalaman riil di lapangan kerap kali menjungkirbalikkan prasangka-prasangka kita selama ini. Jodoh, jika direnungkan, sebenarnya lebih bergantung pada kedewasaan kita. Banyak orang merintih pilu, menghiba dalam doa, memohon kemurahan Allah, sekaligus menuntut keadilan-Nya.

Namun prestasi terbaik mereka hanya sebatas menuntut, tidak tampak bukti kesungguhan untuk menjemput kehidupan rumah tangga. Mereka bayangkan kehidupan rumah tangga itu indah, bahkan lebih indah dari film-film picisan ala bintang India, Sahrukh Khan. Mereka tidak memandang bahwa kehidupan keluarga adalah arena perjuangan, penuh liku dan ujian, dibutuhkan napas kesabaran panjang, kadang kegetiran mampir susul-menyusul. Mereka hanya siap menjadi raja atau ratu, tidak pernah menyiapkan diri untuk berletih-letih membina keluarga.

Kehidupan keluarga tidak berbeda dengan kehidupan individu, hanya dalam soal ujian dan beban jauh lebih berat. Jika seseorang masih single, lalu dibuai penyakit malas dan manja, kehidupan keluarga macam apa yang dia impikan? Pendidikan, lingkungan, dan media membesarkan generasi muda kita menjadi manusia-manusia yang rapuh. Mereka sangat pakar dalam memahami sebuah gambar kehidupan yang ideal, namun lemah nyali ketika didesak untuk meraih keidealan itu dengan pengorbanan. Jika harus ideal, mereka menuntut orang lain yang menyediakannya. Adapun mereka cukup ongkang-ongkang kaki.

Kesulitan itu pada akhirnya kita ciptakan sendiri, bukan dari siapa pun. Bagaimana mungkin Allah akan memberi nikmat jodoh, jika kita tidak pernah siap untuk itu? "Tidaklah Allah membebani seseorang melainkan sekadar sesuai kesanggupannya." (QS Al Baqarah, 286).

Di balik fenomena "telat nikah" sebenarnya ada bukti-bukti kasih sayang Allah SWT. Ketika sifat kedewasaan telah menjadi jiwa, jodoh itu akan datang tanpa harus dirintihkan. Kala itu hati seseorang telah bulat utuh, siap menerima realita kehidupan rumah tangga, manis atau getirnya, dengan lapang dada.

Jangan pernah lagi bertanya, " Mana jodohku?.."


Namun bertanyalah, ".. Sudah dewasakah aku?.."



(main source: komunitasmuslim.com)

15 November 2008

Memilih Calon Suami.. ^_^


Assalamu'alaikum wr.wb


Bulan lalu di blog ini ada diposting artikel yang ngbahas Betapa Indahnya Berumah tangga. Mungkin memang indah ya kalau kita sudah menggenapkan setengah dien tersebut. Temenku yang memang sudah memasuki dunia pernikahan itu, pernah ngomong kalo...indahnya tu bakal lebih terasa lagi kalau sudah dihadapkan dengan suatu masalah di rumah tangga, dan kita (bersama pasangan) bisa perlahan-lahan melewati dan menyelesaikan dengan baik dan tenang, tanpa harus terjadi perpisahan. Itu bisa membuat hubungan tambah erat lagi dan membuat kita menjadi lebih mengenal lagi tentang kita dan pasangan kita tersebut. Yang harus kita lakukan adalah tetap sabar dan tawakal dalam menghadapi masalah tersebut secara bersama-sama.


Yup, mgkn itu bakal kita rasakan saat sudah menikah nanti. Tapi bagi yang masih belum menikah, yang menjadi pikiran para wanita adalah bagaimana nantinya lelaki yang akan menjadi pilihan hidup ini. Takut juga siih kalau sampai salah memilih.


Hidup berumah tangga tidak hanya untuk satu atau dua tahun saja, akan tetapi diniatkan untuk selama-lamanya sampai akhir hayat kita. Muslim atau Muslimah dalam memilih calon istri atau suami tidaklah mudah tetapi membutuhkan waktu. Karena kriteria memilih harus sesuai dengan syariat Islam. Orang yang hendak menikah, hendaklah memilih pendamping hidupnya dengan cermat, hal ini dikarenakan apabila seorang Muslim atau Muslimah sudah menjatuhkan pilihan kepada pasangannya yang berarti akan menjadi bagian dalam hidupnya.
Wanita yang akan menjadi istri atau ratu dalam rumah tangga dan menjadi ibu atau pendidik bagi anak-anaknya demikian pula pria menjadi suami atau pemimpin rumah tangganya dan bertanggung jawab dalam menghidupi (memberi nafkah) bagi anak istrinya.
Lalu bagaimanakah kriteria yang disyariatkan oleh Islam dalam memilih calon suami untuk menjadi pendamping hidup kita (para wanita) selama-lamanya?

- Islam

Ini adalah kriteria yang sangat penting bagi seorang Muslimah dalam memilih calon suami sebab dengan Islamlah satu-satunya jalan yang menjadikan kita selamat dunia dan akhirat kelak.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
“ … dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita Mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang Mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke Surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.” (QS. Al Baqarah : 221)

-Berilmu dan Baik Akhlaknya

Masa depan kehidupan suami-istri erat kaitannya dengan memilih suami, maka Islam memberi anjuran agar memilih akhlak yang baik, shalih, dan taat beragama.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :
“Apabila kamu sekalian didatangi oleh seseorang yang Dien dan akhlaknya kamu ridhai maka kawinkanlah ia. Jika kamu sekalian tidak melaksanakannya maka akan terjadi fitnah di muka bumi ini dan tersebarlah kerusakan.” (HR. At Tirmidzi)

Islam memiliki pertimbangan dan ukuran tersendiri dengan meletakkannya pada dasar takwa dan akhlak serta tidak menjadikan kemiskinan sebagai celaan dan tidak menjadikan kekayaan sebagai pujian. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang layak (nikah) dan hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nur : 32)


Laki-laki yang memilki keistimewaan adalah laki-laki yang mempunyai ketakwaan dan keshalihan akhlak. Dia mengetahui hukum-hukum Allah tentang bagaimana memperlakukan istri, berbuat baik kepadanya, dan menjaga kehormatan dirinya serta agamanya, sehingga dengan demikian ia akan dapat menjalankan kewajibannya secara sempurna di dalam membina keluarga dan menjalankan kewajiban-kewajibannya sebagai suami, mendidik anak-anak, menegakkan kemuliaan, dan menjamin kebutuhan-kebutuhan rumah tangga dengan tenaga dan nafkah.

Jika dia merasa ada kekurangan pada diri si istri yang dia tidak sukai, maka dia segera mengingat sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yaitu :

Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu berkata, bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam : “Jangan membenci seorang Mukmin (laki-laki) pada Mukminat (perempuan) jika ia tidak suka suatu kelakuannya pasti ada juga kelakuan lainnya yang ia sukai.” (HR. Muslim)


Sehubungan dengan memilih calon suami untuk anak perempuan berdasarkan ketakwaannya, Al Hasan bin Ali rahimahullah pernah berkata pada seorang laki-laki :
“Kawinkanlah puterimu dengan laki-laki yang bertakwa sebab jika laki-laki itu mencintainya maka dia akan memuliakannya, dan jika tidak menyukainya maka dia tidak akan mendzaliminya.”


Untuk dapat mengetahui agama dan akhlak calon suami, salah satunya mengamati kehidupan si calon suami sehari-hari dengan cara bertanya kepada orang-orang dekatnya, misalnya tetangga, sahabat, atau saudara dekatnya.


Demikianlah ajaran Islam dalam memilih calon pasangan hidup. Betapa sempurnanya Islam dalam menuntun umat disetiap langkah amalannya dengan tuntunan yang baik agar selamat dalam kehidupan dunia dan akhiratnya. Wallahu A’lam Bis Shawab.


Wassalamu'alaikum wr.wb

08 November 2008

Pembagian Manusia di Akhirat

Di dalam Al Quran Allah swt. telah berfirman:

“Setiap yang ada di atas muka bumi ini akan binasa dan yang kekal hanyalah Zat Tuhan yang Maha Mulia dan Maha Besar.” (QS. Ar Rahman: 27)

“Setiap yang bernyawa akan menemui kematian.” (QS. Al Anbiya: 35)

“Sesungguhnya mati yang kamu ingin lari darinya itu ia akan menemui kamu.” (QS. Al Jumu’ah:8)

Demikianlah ketiga ayat di atas memberi pengertian kepada kita bahwa dunia ini dan juga kita akan mengalami kiamat. Sebelum dunia ini mengalami “kiamat kubra” (kiamat besar) maka secara berangsur-angsur dunia ini dikiamatkan secara kecil-kecilan, contohnya pohon yang tumbang karena badai, bangunan yang runtuh karena gempa bumi atau makhluk-makhluk Allah swt.. yang binasa dan musnah karena bencana alam.

Begitu juga manusia setiap hari ada yang menemui kematiannya. Adakalanya kematiannya disebabkan oleh sakit, tertabrak kendaraan, bunuh diri, peperangan dan berbagai bentuk lagi atau cara manusia menemui kematiannya.

Sudah menjadi “Sunatullah” bahwa Allah swt hendak menjadikan sesuatu itu dengan sebab-sebab yang tertentu. Dan matinya manusia dengan berbagai cara itu diibaratkan sebagai kiamat secara kecil-kecilan untuk sementara menunggu kiamat besar.

Allah swt telah mentakdirkan bahwa dunia iniq adalah negara sementara waktu yang tidak kekal bagi manusia. Manusia yang dilantik oleh Allah swt di dunia ini adalah sebagai khalifah atau duta-Nya. Sementara itu, kehidupan manusia di dunia adalah sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan oleh Allah swt.

Begitu juga Allah swt telah menetapkan bahwa di samping dunia yang hanya untuk sementara waktu, ada Akhirat sebagai tempat yang kekal abadi. Manusia tidak menjadi warga negara dunia yang tetap, melainkan sebagai duta Allah swt. sebelum mengalami kehidupan Akhirat yang kekal abadi atau lebih tepat lagi bahwa manusia ini adalah warga negara Akhirat, sebab manusia akhirnya akan menuju juga ke Akhirat.

Siapapun juga orangnya, ia pasti akan menuju ke Akhirat. Yang suka akan sampai ke Akhirat, yang tidak suka pun pasti sampai juga ke Akhirat. Orang yang ingat kepada Akhirat akan pergi ke Akhirat, orang yang tidak ingat pun pasti akan pergi juga ke Akhirat.

Semua manusia akan menghadapi kehidupan di Akhirat, mau tidak mau. Oleh karena itu sewaktu kita diamanahkan sebagai duta atau wakil Allah swt. di atas muka bumi ini hendaklah kita mengatur diri kita, rumah tangga kita, ekonomi, pendidikan, politik, negara dan seterusnya alam sejagat, hingga sesuai dengan peraturan yang datang dari Allah swt.. Atau lebih tepat lagi hendaklah semua aspek berdasarkan kepada Al Quran dan sunnah Rasulullah SAW. Hal yang fardhu atau sunat hendaklah sungguh-sungguh ditegakkan. Begitu juga dengan hal yang haram dan makruh hendaklah kita jauhi sungguh-sungguh. Dan dari hal yang mubah hendaklah dijadikan sebagai amal bakti (ibadah) kita kepada Allah swt.

Apabila kita telah berhasil mengatur diri kita, rumah tangga kita, masyarakat kita dan seterusnya permasalahan alam sejagat dengan segala peraturan yang datang dari Allah swt., maka itulah yang dikatakan sebagai amal bakti atau amal sholeh.

Hal inilah yang hendak kita bawa dan kita persembahkan di hadapan Allah swt di Akhirat nanti. Inilah yang dikatakan pengabdian diri kepada Allah swt. Sebuah konsep ibadah di dalam ajaran Islam adalah luas. Dan hendaklah kita ingat bahwa persoalan rukun iman yang lima itu adalah merupakan ibadah yang asas dan yang menjadi tapak dalam ajaran Islam.

Apabila setiap amal bakti kita, usaha dan ikhtiar kita baik kecil ataupun besar dan juga setiap perjuangan dan jihad kita sesuai dengan Al Quran dan Sunnah, maka itulah yang dikatakan sebagai amal taqwa. Amalan taqwa itulah yang merupakan bekal kita yang paling baik lagi teguh untuk menjalani kehidupan di Akhirat nanti, Ini bertepatan sekali dengan Firman Allah swt. yang artinya:

“Berbekallah, sebaik-baik bekal (untuk dibawa ke Akhirat) ialah taqwa.” (Al Baqarah: 197).

Amal taqwalah yang akan menyelamatkan kita dari Neraka dan sebab untuk kita masuk ke dalam Surga Allah swt. Oleh sebab itu hendaklah kita senantiasa membawa bekal sewaktu kita menjadi duta dan wakil Allah swt. di dunia ini. Apa saja pekerjaan dan perbuatan kita hendaklah dijadikan sebagai ibadah yang merupakan amalah taqwa.

Ketika dunia hendak dikiamatkan oleh Allah swt., maka di kala itu tidak terdapat seorang pun orang Mukmin, bahkan tidak ada seorang pun yang menyebut perkataan ‘ALLAH’. Mereka inilah yang akan di’kiamat-kubra’kan oleh Allah swt. nanti. Mereka akan terkejut menghadapi peristiwa kiamat yang begitu hebat sekali. Di waktu itulah “sangkakala” yang pertama ditiup.

Maka di kala itu musnah, punah, dan huru-haralah bumi dan seluruh alam sejagat.

Ditiupnya sangkakala yang kedua menghidupkan seluruh makhluk yang bangkit dari kubur dalam keadaan tanpa berpakaian. Di samping itu manusia juga dihidupkan sesuai dengan tabiat atau perilaku mereka masing-masing sewaktu di dunia. Artinya bentuk dan rupa mereka mengikuti seperti apa bentuk kehidupan yang mereka jalani sewaktu di dunia ini.

Seandainya sewaktu hidupnya di dunia suka menipu, berdusta, pembelit seperti ular, maka ia akan dirupakan Allah swt. seperti ular. Jika tabiatnya sewaktu hidup seperti serigala, maka ia akan dibangkitkan seperti serigala. Jika hidupnya sewaktu di dunia seperti babi, maka ia akan dirupakan seperti babi juga. Begitu juga sekiranya hidup di dunia berperangai seperti anjing, maka ia akan dirupakan seperti anjing.

Setelah itu seluruh makhluk akan dihalau ke suatu padang yang dinamakan “Padang Mahsyar”. Yaitu suatu padang tempat berhimpunnya seluruh makhluk Allah swt. terutamanya manusia, yang dimulai dari Nabi Adam a.s hingga akhir manusia yang belum kita ketahui siapa adanya. Di Padang Mahsyar inilah berkumpulnya seluruh makhluk dan ini merupakan suatu perhimpunan raksasa yang belum pernah ada sebelumnya.

Karena begitu banyaknya makhluk yang berkumpul, menyebabkan keadaan saat itu amat berdesak-desakkan bahkan untuk duduk pun tidak bisa. Seperti tumpukan korek api yang penuh berada di dalam kotaknya. Ini disebabkan karena terlalu ketat dan padatnya manusia saat itu. Sementara matahari berada hanya sejengkal di atas kepala manusia. Maka sudah tentu suasana ini menimbulkan kesusahan dan kesengsaraan kepada manusia dan seluruh makhluk Allah swt.

Walaupun manusia seluruhnya di waktu itu dalam keadaan tanpa berpakaian, namun masing-masing tidak mempedulikan diri orang lain. Ini disebabkan oleh huru-hara dan kesulitan yang menimpa manusia. Manusia di kala itu hanya memikirkan diri mereka masing-masing karena amat bimbang dan takut menghadapi hari Akhirat.

Kemudian manusia yang begitu banyak itu dibariskan oleh Allah swt. sebanyak 120 barisan. Mungkin timbul di dalam pikiran kita, di antara 120 barisan itu berapa banyakkah yang matinya membawa iman? Sebab di dalam Al Quran Allah swt. menjelaskan:

“Sedikit sekali hamba-Ku yang bersyukur” (QS. Saba’: 3)

Sebenarnya, hanya tiga barisan saja di antara sekian banyaknya manusia yang matinya membawa iman. Inilah di antara mereka yang dianggap sebagai orang yang beriman. Sementara 117 barisan yang lain itu adalah terdiri dari orang-orang kafir dan mereka kekal di dalam neraka.

Jelaslah bahwa hanya tiga barisan saja yang membawa iman, sementara yang lainnya itu matinya dalam keadaan kafir dan menyekutukan Allah swt.

Oleh karena iman manusia di antara satu sama lain tidak sama, maka Allah swt. membagi tiga barisan ini kepada empat barisan pula atau kita katakan bahwa mereka yang mati membawa iman itu dibagi dalam empat golongan:

Golongan ‘bi ghairi hisab’ (golongan yang tidak dikenakan hisab)
Golongan ‘Ashabul yamin’ (golongan yang menerima suratan di tangan kanan)
Golongan ‘Ashabus syimal’ (golongan yang menerima suratan di tangan kiri)
Golongan ‘Ashabul A’raf’ (golongan yang berada di antara Surga dan Neraka)

Adapun golongan ‘bi ghairi hisab’ adalah terdiri dari para nabi dan rasul dan para aulia Allah (kekasih Allah). Para aulia Allah adalah mereka yang memang bersungguh-sungguh menjaga setiap perintah dan larangan dari Allah. Mereka begitu menjaga hal yang wajib dan sunat dan sungguh meninggalkan hal yang haram bahkan hal yang makruh pun mereka tinggalkan.
Para aulia Allah adalah mereka yang paling sabar dan senantiasa redha terhadap apa saja yang menimpa mereka. Hati mereka senantiasa baik sangka kepada Allah atas apa saja musibah yang menimpa mereka.

Selain dari itu, mereka yang termasuk dalam golongan ‘bi ghairi hisab’ ini adalah para syuhada (orang yang mati syahid). Mereka adalah golongan orang ‘Muqarrabin’ yang artinya orang yang sangat dekat dengan Allah swt. disebabkan pengorbanan mereka dalam menegakkan agama Allah swt. Bahkan nyawapun sanggup mereka korbankan semata-mata untuk mempertahankan agama Allah swt. Oleh sebab itu tidak heran mengapa mereka mendapat kedudukan yang begitu tinggi di sisi Allah swt.

Orang yang sangat sabar juga termasuk dalam golongan ‘bi ghairi hisab’. Sabar itu terbagi dalam tiga bagian:

Sabar melaksanakan perintah dari Allah swt.
Sabar menjauhi larangan dari Allah swt.
Sabar menghadapi segala ujian dari Allah swt.

Sabar melaksanakan perintah Allah swt. bukanlah suatu perkara yang mudah untuk dilaksanakan. Termasuk sabar melaksanakan perintah Allah swt. ialah seperti sabar mengerjakan shalat, berpuasa, berjuang, dan sebagainya. Semuanya itu bukan hal yang mudah untuk dilaksanakan. Sekiranya kita berhasil sabar melaksanakan perintah dari Allah swt., maka lebih sukar lagi bagi kita untuk sabar menjauhi larangan dari Allah swt. Terutama untuk bisa sabar menjauhi larangan Allah swt. pada maksiat pandangan mata.

Setelah kita bersabar terhadap segala larangan Allah swt., maka lebih sukar lagi bagi kita untuk sabar menerima ujian dari Allah swt. Kita dituntut untuk bisa sabar terhadap ujian-ujian dari Allah swt. kepada manusia seperti sakit, miskin, difitnah, kematian akan isteri, kematian ibu ayah dan sebagainya. Itu semuanya adalah ujian yang Allah swt. datangkan kepada manusia untuk menguji manusia, siapa di antara mereka yang paling baik amalannya di sisi Allah.

Manusia hendaknya bersabar dan redha terhadap ujian-ujian tersebut. Karena ujian yang Allah swt. datangkan kepada manusia itu hakekatnya adalah didikan secara langsung dari Allah swt. kepada hamba-Nya. Kebanyakan manusia dididik melalui manusia yang lain melalui zahirnya. Tetapi pada hakikatnya yang mendidik manusia adalah Allah swt. sendiri. Dan ujian-ujian yang menimpa manusia sebenarnya adalah didikan secara langsung dari Allah swt.

Oleh karena itu kita sebagai hamba-Nya hendaklah bersabar dan redha. Sebab sebagaimana yang kita tahu ujian-ujian yang datang dari Allah swt. sekiranya kita bersabar, sebenarnya ini merupakan kasih sayang dari Allah swt. kepada hamba-Nya. Hal itu juga merupakan penghapusan dosa dari Allah swt. sekiranya kita bersabar. Demikian juga ia merupakan derajat dan pangkat yang akan Allah swt. kurniakan bagi manusia yang mau menerima didikan secara langsung dari Allah swt. seperti ini.

Seringkali, apa yang manusia mau ialah didikan melalui manusia yang lain seperti dari para tuan guru, ustaz, alim ulama dan sebagainya. Kebanyakan manusia memang tidak menginginkan sama sekali untuk mendapatkan didikan langsung dari Allah swt. seperti ini karena tidak dapat bersabar dan redha menghadapinya.

Ingatlah, seandainya manusia tidak berhasil dididik secara langsung dari Allah swt., maka janganlah diharapkan ia berhasil untuk menerima didikan dari manusia yang lain. Oleh sebab itu kita melihat betapa kuatnya ujian yang menimpa para nabi dan rasul, karena sebenarnya itulah didikan secara langsung dari Allah swt. kepada mereka.

Oleh karena itulah tidak heran bagaimana kuatnya iman para nabi dan rasul semuanya. Sebab mereka menerima didikan atau pimpinan secara langsung dari Allah swt.

Jauh berbeda dengan keadaan kita yang justru tidak senang apabila menerima ujian dari Allah swt. sedangkan itu merupakan didikan secara langsung dari Allah swt. Sedangkan seandainya kita berhasil menghadapi itu semua, maka kita akan termasuk dalam golongan “Bi ghairi hisab” di Akhirat kelak.

Dan termasuk juga dalam golongan ini di Akhirat kelak ialah orang fakir yang bersabar dengan kefakirannya. Mereka ialah orang yang tidak mempunyai apa-apa pun harta benda di dunia. Apa yang ada pada mereka hanyalah pakaian yang sehelai sepinggang. Oleh sebab itu mereka tidak dihisab di Akhirat kelak. Bagaimana mungkin mereka akan dihisab sementara apa yang ada pada diri mereka hanyalah pakaian yang melekat di badan.

Di samping itu, termasuk dalam golongan ‘bi ghairi hisab’ ini ialah orang ahli makrifat. Yaitu orang yang begitu kenal dengan Allah swt. Oleh karena mereka terdiri dari orang yang kenal akan Allah, maka hati mereka setiap masa senantiasa ingat akan Allah swt. Hatinya juga setiap masa terasa hebat tentang kebesaran dan keagungan Allah swt. Begitu juga hatinya itu setiap masa senantiasa terasa rindu kepada Allah swt.

Apabila kita ukur diri kita dengan mereka, terasa sekali jauh perbedaannya. Mereka adalah orang yang senantiasa mengingati Allah swt., sedangkan kita senantiasa lalai dan durhaka kepada Allah swt. Bukan suatu hal yang mudah untuk senantiasa ingat akan Allah swt. Sedangkan sholat yang disebutkan oleh Allah swt. sebagai mengingati-Nya pun tidak dapat kita mengingat Allah swt., apalagi di luar sholat kita akan semakin tidak dapat mengingati Allah swt.

Jelaslah bahwa untuk menjadi ahli makrifat yaitu orang yang benar-benar kenal Allah swt. bukanlah suatu hal yang mudah. Ia merupakan suatu hal yang amat susah untuk dicapai oleh kita yang memang senantiasa lalai terhadap Allah swt.

Itulah di antara orang-orang yang termasuk di dalam golongan ‘bi ghairi hisab’ di Akhirat kelak. Cobalah ukur diri kita, apakah kita termasuk dalam golongan ini?

Adapun golongan ‘Ashabul yamin’ atau golongan orang yang menerima kitab dari tangan kanan ialah golongan orang-orang shaleh, abrar ataupun golongan ‘muflihun’. Adapun golongan ‘Ashabul yamin’ yaitu orang-orang yang memiliki sekurang-kurangnya Iman ayan dan mereka juga adalah orang yang amal kebajikannya melebihi kejahatannya. Sekalipun golongan ini terlepas dari azab neraka, namun mereka tidak terlepas menerima hisab dari Allah swt. Mereka agak lambat untuk menempuh ‘Shiratul mustaqim’ disebabkan oleh pemeriksaan terhadap mereka.

Diterangkan bahwa di atas titian ‘Shiratul Mustaqim’ terdapat lima tempat pemeriksaan. Dan lima tempat pemeriksaan itu dijaga oleh para malaikat yang tugasnya memeriksa setiap hamba Allah. Bayangkanlah bagaimana sekiranya kita terhenti di kelima tempat pemeriksaan itu?

Sedangkan sehari di Akhirat dinisbahkan dengan hari dunia adalah selama seribu tahun.

Sebab itu tidak heran mengapa orang-orang ‘Muqarrabin’ itu tidak mau menjadi orang shaleh. Sebab orang shaleh, walaupun masuk ke Surga, terpaksa dihisab terlebih dahulu. Ini sudah tentu menyusahkan mereka. Sebab itu mereka lebih suka untuk mati syahid dalam mempertahankan agama Allah swt. Sebab orang yang mati syahid, langsung dimasukkan oleh Allah swt. ke dalam Surga.

Terpaksa terhenti untuk dihisab di ‘Shiratul Mustaqim’ adalah merupakan penderitaan dan azab bagi golongan muqarrabin. Oleh sebab itu di dalam kitab terutama kitab-kitab Tasawuf diterangkan bahwa kebaikan yang dibuat oleh orang abrar/orang soleh adalah merupakan kejahatan bagi golongan muqarrabin. Bagi golongan muqarrabin, sesuatu hal yang dianggap halal tetapi menyebabkan akan dihisab, itu adalah suatu kejahatan.

Untuk mengukur mudah atau tidaknya menjadi orang yang soleh, marilah kita lihat kenyataan Al Imam Ghazali. Al Imam Ghazali mengatakan bahwa orang yang hendak menjadi orang yang soleh itu mestilah 24 jam yang Allah swt. untukkan kepadanya, 18 jam diisi dengan amal baik. Hanya 6 jam saja waktunya itu digunakan untuk melakukan hal yang mubah.

Adapun golongan yang ketiga yaitu ‘Ashabul syimal’ yaitu golongan yang akan menerima kitab dari tangan kiri. Mereka ini ialah orang Mukmin yang ‘Asi’ atau Mukmin yang durhaka. Kejahatan mereka lebih berat dari kebaikan yang mereka lakukan. Mereka ini akan dimasukkan ke dalam Neraka dahulu, sebelum dimasukkan ke dalam Surga. Mereka dimasukkan ke dalam Neraka berdasarkan kepada dosa dan maksiat yang mereka lakukan. Setelah tamat penyiksaan mereka di Neraka, barulah mereka akan dimasukkan ke dalam Surga.

Adapun golongan yang akhir ialah golongan ‘Ashabul A’raf’ yaitu golongan yang amal kebaikan dan kejahatannya itu sama banyak. Golongan ini walaupun mereka selamat tidak masuk ke Neraka, tetapi mereka lebih lambat masuk ke Surga daripada golongan ‘Ashabul yamin’ yang setelah menempuh sirotul mustaqim, tidak ada halangan lagi untuk masuk ke Surga. Tetapi bagi golongan ‘Ashabul A’raf’, setelah mereka menempuh ‘Shiratul mustaqim’ mereka masih lagi dihadang untuk ke Surga.

Mereka akan didera atau dihukum oleh Allah swt. di ujung ‘Shiratul Mustaqim’. Bagaimana deraan Allah swt. terhadap mereka? Deraan yang dikenakan Allah swt. kepada golongan ‘Ashabul A’raf’ ialah mereka diperintahkan supaya meminta satu amal kebajikan kepada penghuni Surga. Siapa dari golongan mereka yang diberi oleh penghuni Surga satu amal kebajikan, maka dia diperbolehkan untuk masuk ke Surga. Maka mondar-mandirlah mereka untuk meminta belas kasihan penghuni-penghuni Surga. Setelah sekian lama, maka barulah Allah swt. masukkan ke dalam hati penghuni Surga untuk memberikan kepada mereka satu amalan kebajikan.

Tetapi anehnya, orang yang mempunyai banyak amal kebajikannya tidak mau langsung memberikan satu amalan kebajikannya kepada golongan ini. Sebaliknya mereka yang memberikan amal kebajikannya ialah orang yang mempunyai lebih satu saja amalan kebajikannya.

Maka Allah swt. pun berfirman kepada golongan ini yang antara lain,

“Sekiranya kamu hamba-hamba-Ku yang mempunyai lebih satu amalan kebajikan, begitu pemurah kepada hamba-hamba-Ku dan terus ke Surga, maka sesungguhnya Aku lebih pemurah dari itu.”

Maka dengan ini hamba Allah yang pemurah itu pun dinaikkan derajatnya oleh Allah swt. di Surga. Inilah kelebihan yang dikaruniakan oleh Allah swt. kepada mereka di Akhirat.

Dari uraian-uraian yang dijelaskan di atas marilah kita membuat ukuran di golongan manakah kita berada? Apakah kita berada di golongan ‘bi ghairi hisab’? ‘Ashabul yamin’? ‘Ashabus syimal’? atau ‘Ashabul A’raf’? ***



Wassalamu'alaikum wr.wb ^_^


(sumber: Majalah Kawan Sejati )